RESUME JENIS-JENIS PENELITIAN
Disusun
oleh: (13331019)
Rumusan Masalah
Penulis merumuskan masalah pada
pembahasan kali ini, sebagai berikut:
- Bagaimanakah jenis-jenis penelitian dilihat dari segi pendekatannya ?
- Bagaimanakah jenis-jenis penelitian dilihat dari segi fungsinya ?
- Bagaimanakah jenis-jenis penelitian dilihat dari segi tujuannya ?
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Penelitian Berdasarkan
Pendekatan
Penelitian untuk membuktikan atau menemukan sebuah
kebenaran dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu penelitian kualitatif dan
penelitian kuantatitatif.
- 1. Penelitian Kualitatif
Penelitian ini adalah jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai
(diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain
dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat
digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan
menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana metode
ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi dibalik
fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara
memuaskan.
Pada intinya penelitian kualitatif
adalah penelitian yang perlu dilakukan seusai suatu masalah diteliti secara
kuantitatif, tetapi belum terungkapkan penyelesaiannya. Boleh dikatakan, jika
kita belum puas dan ingin mengetahui lebih mendalam tentang suatu masalah,
padahal kita tidak bisa menduga atau sukarnya membuat asumsi-asumsi, maka
penelitian kualitatif cocok dilakukan. Oleh karena itu, salah satu ciri dari
penelitian kualitatif adalah sukarnya kita merumuskan hipotesis. Selain itu,
karena kedalaman dan keintensifan penyelidikan suatu masalah, penelitian
kualitatif mempunyai sampel yang sedikit, mengahabiskan waktu yang relatif lama
(karena lebih memperhatikan proses daripada hasil), dan tidak adanya tes
signifikasi.
- 2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif biasanya
dipakai untuk menguji suatu teori, untuk untuk menyajikan suatu fakta atau
mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antar variabel, ada pula
yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman, atau
mendeskripsikan banyak hal. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang
bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang yang lengkap,
dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian kualitatif,
proposalnya lebih singkat dan tidak banyak kajian literatur, pendekatan
dijabarkan secara umum, dan biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesis.
Metode kuantitatif secara
praktif observasi diasosiasikan dengan istilah ”pengukuran”. Adapun tingkat
pengukuran yaitu dengan menentukan formula statitistik dan kusioner bila hal
ini ingin diterapkan dalam penelitian filsafat model penelitian lapangan,
seharusnya peneliti mempunyai kemahiran dalam bidang statistik.
Agar lebih jelas letak perbedaan antara penelitian
kuantiatif dan penelitian kualitatif, bisa dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Penelitian
Kuantitatif
KUANTITATIF
|
KUALITATIF
|
Berbentuk Angka/Scoring
|
Bentuk deskripsi atau dokumen pribadi (Kata,
kalimat, skema, gambar)
|
Menguji Teori
|
Mengembangkan Konsep
|
Angket
|
Rekaman Tape
|
Hitungan,bilangan,ukuran
|
Pernyataan dari masyarakat setempat
|
Hipotesis ditentukan sejak awal berdasarkan teori
yang ada
|
Hipotesis bisa ada atau tidak ada pada saat penelitian
dan dibuktikan dengan menggali data lebih dalam lagi
|
Memberikan gambaran secara statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel
|
Mengembangkan teori dari kondisi di lapangan
|
B. Jenis-Jenis Penelitian Berdasarkan
Fungsi
- 1. Penelitian Dasar
Penelitian
dasar adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami masalah
dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya). Penelitian
dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang
langsung bersifat praktis. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan
penemuan dan pengembangan ilmu
Penelitian dasar yang sering disebut
basic research atau pure research dilakukan untuk memperluas
batas-batas ilmu pengetahuan. Penelitian dasar ini tidak ditujukan secara
langsung untuk mendapatkan pemecahan bagi suatu permasalahan khusus. Penelitian
dasar ini dilakukan untuk memverifikasi teori yang sudah ada atau mengetahui
lebih jauh tentang sebuah konsep. Hal pertama kali yang harus dilakukan dalam
penelitian dasar adalah pengujian konsep, atau hipotesis awal dan kemudian
pembuatan kajian lebih dalam secara kesimpulan tentang fenomena yang diamati.
- 2. Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah
penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu
masalah dengan tujuan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara
individual maupun secara kelompok. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan
baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada. Penelitian
Terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah.Penelitian terapan memilih masalah yang ada
hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki praktik-praktik
yang ada. Penelitian terapan harus dengan segera mengumumkan hasil
penelitiannya dalam waktu yang tepat supaya penemuan tersebut tidak menjadi
kadaluarsa. Contoh penelitian terapan di antaranya termasuk survei konsumen
yang dilakukan oleh sebuah toko dan supermarket, penelitian tindakan tentang
alat-alat ternologi pertanian dan alat produksi dalam suatu perusahaan.
Penelitian pendidikan yang berkaitan dengan bagaimana meningkatkan keinginan
belajar siswa, implementasi kurikulum, peningkatan kualitas, dan sebagainya.
- 3. Penelitian Evaluatif
Penelitian
evaluatif adalah suatu penelitian yang bermaksud mengevaluasi pelaksanaan dan
dibedakan lagi ke dalam dua macam: evaluasi sumatif dan dan evaluai formatif
(pencapaian tujuan suatu program). Evaluasi sumatif dilakukan untuk meneliti
pencapaian tujuan suatu program dan lazimnya dilakukan pada akhir kegiatan dari
pelaksanaan suatu program. Evaluasi formatif dilakukan untuk meneliti pelaksanaan
program yang sedang berjalan, guna mencari umpan balik bagi perbaikan program
itu sendiri jika ternyata ada unsur-unsur program yang secara teknis tidak
mungkin dapat dilaksanakan. Penelitian evaluatif (Evaluation research)
difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut
dapat berbentuk program, proses ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat
berupa tempat, organisasi, atau lembaga
C. Jenis-Jenis Penelitian Berdasarkan
Tujuan
1.
Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif menghadirkan gambaran tentang situasi atau fenomena sosial secara
detil. Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitian dengan desain
penelitian yang terumuskan secara baik yang ditujukan untuk mendeskripsikan
sesuatu secara jelas. Penelitian deskriptif biasanya berfokus pada pertanyaan
”bagaimana (how)” dan ”siapa (who)”. Bagaimana fenomena tersebut terjadi? Siapa
yang terlibat didalamnya?. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena
alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk,
aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara
fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Dalam studi ini para peneliti tidak
melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap
objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau
hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung,
akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah
berlangsung. Furchan menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu
gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian
deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada
uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman.
a. Karakteristik Penelitian
Deskriptif
Penelitian
deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan
bahwa (1) penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa
adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas,
dan dilakukan secara cermat. (2) tidak adanya perlakuan yang diberikan atau
dikendalikan, dan (3) tidak adanya uji hipotesis.
b. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Furchan menjelaskan, beberapa jenis penelitian
deskriptif, yaitu:
1. Studi kasus, yaitu, suatu penyelidikan
intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam
dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit
sosial yang diteliti
2. Survei. Studi jenis ini merupakan studi
pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif
besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel
dan bukan tentang individu
3. Studi perkembangan. Studi ini merupakan
penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya
bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam
tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang
4. Studi tindak lanjut, yakni, studi yang
menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu
atau mengalami kondisi tertentu.
5. Analisis dokumenter. Studi ini
sering juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki
variabel sosiologis dan psikologis.
6. Analisis kecenderungan. Yakni, analisis
yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan
memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
7. Studi korelasi. Yaitu, jenis penelitian
deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang
diteliti.
2.
Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif adalah suatu penelitian yang digunakan untuk meramalkan
gejala yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan proteksi
dari hasil penelaahan terhadap gejala yang diamati melalui evaluasi atau
penyelidikan saat ini. Penelitian deskriptif dilakukan secara koreksional dan
kecenderungan melalui penelitian koreksional, selain dapat dicari ada korelasi
yang dicari variabelnya dan dapat dihitung regesinya. Penelitian prediktif
dilakukan menurut kecenderungan, dalam perkembangan selama jangka waktu
tertentu. Prediksi tentang jumlah penduduk lima atau sepuluh tahun yang akan
datang bisa dihitung berdasarkan perkembangan penduduk.
3.
Penelitian Improftif
Penelitian
Improftif adalah penelitian eksperimental sebagai bagian dari metode
penelitian dan pengembangan atau sebagai metode tersendiri untuk mengetahui
pengaruh dari hal lainnya. Penelitian improftif (improvetive reasearch)
ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan,
kegiatan atau pelaksanaan suatu program.
4. Penelitian
Eksplanatif
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan penjelasan
tentang mengapa suatu kejadian/gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini
adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat.Tujuan penelitian eksplanatif
adalah untuk memberikan penjelasan mengapa sesuatu terjadi atau menjawab
pertanyaan ”mengapa (why)”, untuk menguhubungkan pola-pola yang berada namun
memiliki keterikatan dan menghasilkan pula hubungan sebab akibat.
Semester 4
ReplyDelete