MAULID NABI MUHAMMAD SAW
Nama : Fahrur Rozi
Nim : 13341004
السَلامُ عَلَيْكُم
وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُه
الحَمدُ
لِله, الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالِميْنَ وَ بِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى اُمُورِ الدُنْيَا
وَالدِّيْنِ وَ الصَّلاةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى أَصْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَ المُرْسَلِيْنَ
وَ عَلَى ألِهِ وَالصَّحْبِهِ أَجْمَعِيْنُ. أمَّا بَعْدُ
Yang
kami hormati bapak-bapak, ibu-ibu para jama’ah sekalian, semoga Allah SWT
senantiasa memberikan perlindungan kepada kita semua. amin
Yang
kami hormati para panitia yang telah mengijinkan saya berdiri di sini.
Dan
yang saya sayangi anak-anakku yang turut serta memeriah acara peringatan maulid
Nabi Muhammad Saw, semoga Allah SWT menumbuh kembangkan rasa cinta diantara
kita. Amin.
Pertama-tama
dan paling utama dan memang sangat utama, marilah kita bersyukur kehadirat
Allah SWT, karena syukur itu merupakan wujud nyata rasa takwa kita kepada Allah
SWT. Berharap kita kepada Allah semoga Allah tidak menjadikan kita hamba-hamba
yang kupur dan Insya’ Allah kita selalu duduk tapakur dan juga senatiasa
kita tersungkur bersujud dihadapan-Nya
untuk menghambakan diri kepada Allah semata.
Sholawat
serta salam kita haturkan kepada jujungan kita nabi agung Nabi Muhammad Saw,
semoga Allah SWT memberikan syafa’at-Nya kepada kita semua yang hadir, dan yang
tidak kalah pentingnya semoga terbesit didalam hati kita senantiasa bersholawat
kepada Nabi Muhammad Saw hingga akhir hayat kita. Amin.
Allah
telah menitipkan cinta-Nya ketika kita bangun pagi tadi. Ketika kita membasuh
muka dengan air wudhu dan kita dapati bahwa Allah telah memberikan kesempatan
kepada kita satu hari lagi untuk kembali menghiasi catatan amal dan memaknai
kehidupan kita. Maka bersyukurlah dan berjanjilah bahwa kita akan membuat
segalanya lebih baik hari ini.
Alhamdulillah!
Sudahkah
kita bersyukur kepada-Nya walau sekali, Para hadirin?
Saya
percaya hadirin sekalian sholeh dan sholehah. Kenapa saya bicara seperti ini?
Kenapa? Ada yang tahu? Jika ada yang tahu angkat kepalanya!
Karena
ketika saya naik ke panggung ini, saya terkesima dengan cahaya yang begitu
terpancar dari muka hadirin yang begitu bersinar. Swiiingg… cahayanya sampai
menyilaukan mata.
Subhanallah!
Ternyata itu sorotan lampu dari atas.
Hadirin
sekalian yang dirahmati Allah.
Sebagaimana
kita tahu bahwa Nabi Muhammad SAW. dilahirkan di Kota Makkah, pada tanggal 12
Rabbiul Awwal, 571 Masehi pada tahun Fiil.
Kenapa
disebut tahun Fiil? Karena pada saat itu, ketika Rasulullah SAW. Dilahirkan
oleh Ibunya, Aminah, ada rombongan tentara gajah yang di pimpin oleh Abraham
dari negeri Yaman yang ingin menghancurkan Mekkah, dan memindahkan ka’bah ke
Negeri mereka. Maka Allah SWT. Pun menghalangi mereka dengan memerintahkan
burung Ababil yang membawa batu yang sangat panas dan dilemparkannya batu-batu
ke bumi seperti hujan batu. Dari situlah disebut tahun gajah.
Ada
seseorang bertanya:
“Ustadzah,
kata ibu saya, ketika ibu saya melahirkan saya di rumah, dengan dibantu oleh
dukun beranak, ada rombongan semut yang menyerang kue di atas meja. Nah,
berarti saya dilahirkan pada tahun semut donk, ustadzah?”
Ya
memang rombongan, tapi itu tidak ada kaitannya dengan mengganggu Agama Allah.
Betul apa benar?
Nabi
Muhammad SAW. dilahirkan ke bumi tidak hanya ingin menikmati hidup di dunia
saja.
Rasul
Berbicara kepada istrinya:
“Wahai
Khodijah istriku, saya di dunia ini Cuma pengen jalan-jalan aja, mengelilingi
mekkah sampai ke madinah pake onta. Jangan lupa perbekalan buat makan siangnya.
Nasi goreng kurma plus jus zam-zam saus kacang Arab”, nggak gitu kali.
Bukan
seperti itu keinginan beliau ke bumi ini. Tetapi beliau membawa misi yang
sangat agung. Misi yang dititipkan oleh Allah kepadanya.
Beliau
dilahirkan atas rencana Allah SWT. untuk berdakwah kepada umat-Nya yang pada
waktu itu masih di area kejahiliyahan. Beliau berkorban lahir dan batin tanpa
mengharap imbalan. Beliau hanya ingin menggiring umatnya dari kegelapan menuju
terang benderang.
Peringatan
Maulid Nabi Muhammad Saw, tidak lain merupakan warisan peradaban Islam yang
dilakukan secara turun temurun.
Dalam
catatan historis, Maulid dimulai sejak zaman kekhalifahan Fatimiyah di bawah
pimpinan keturunan dari Fatimah az-Zahrah, putri Muhammad Saw. Perayaan ini
dilaksanakan atas usulan panglima perang, Shalahuddin al-Ayyubi (1137M-1193 M),
kepada khalifah agar mengadakan peringatan hari kelahiran Muhammad. Tujuannya
adalah untuk mengembalikan semangat juang kaum muslimin dalam perjuangan
membebaskan Masjid al-Aqsha di Palestina dari cengkraman kaum Salibis. Yang
kemudian, menghasilkan efek besar berupa semangat jihad umat Islam menggelora
pada saat itu.
Secara
subtansial, perayaan Maulid Nabi adalah sebagai bentuk upaya untuk mengenang
akan keteladanan Muhammad Saw sebagai pembawa ajaran agama Islam. Tercatat dalam
sepanjang sejarah kehidupan, bahwa nabi Muhammad adalah pemimipn besar yang
sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya.
Dalam
konteks ini, Maulid harus diartikulasikan sebagai salah satu upaya transformasi
diri atas kesalehan umat. Yakni, sebagai semangat baru untuk membangun
nilai-nilai profetik agar tercipta masyarakat madani (Civil Society) yang
merupakan bagian dari demokrasi seperti toleransi, transparansi, anti
kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan, pluralisme, keadilan sosial,
ruang bebas partisipasi, dan humanisme.
Pernahkah
kita memikirkan jika dulu Rasulullah SAW. tidak berdakwah, hanya diam dan
membiarkan umatnya berkecimpung di dunia kebodohan, sehingga sampai pada saat
sekarang ini kebodohan itu masih ditunaikan oleh kita sendiri?
Minuman
keras bahkan narkoba dikonsumsi secara terang-terangan, pembunuhan di
mana-mana, bahkan aktivitas zina dilakukan secara bebas. Na’udzubillah.
Bagaimana
jika hal itu terjadi?
Maka
dari itu kita manusia yang mempunyai akal pikiran, seyogyanga kita bersyukur
karena Rasulullah SAW. telah merubah keadaan itu menjadi sekarang ini, walau
banyak dari kita masih melenceng dari jalan-Nya dan walau banyak dari kita
masih terkesima dengan kilaunya dunia.
Dalam
tatanan sejarah sosio-antropologis Islam, Muhammad dapat dilihat dan dipahami
dalam dua dimensi sosial yang berbeda dan saling melengkapi.
Pertama,
dalam perspektif teologis-religius, Muhammad dilihat dan dipahami sebagai sosok
nabi sekaligus rasul terakhir dalam tatanan konsep keislaman. Hal ini
memposisikan Muhammad sebagai sosok manusia sakral yang merupakan wakil Tuhan
di dunia yang bertugas membawa, menyampaikan, serta mengaplikasikan segala
bentuk pesan “suci” Tuhan kepada umat manusia secara universal.
Kedua,
dalam perspektif sosial-politik, Muhammad dilihat dan dipahami sebagai sosok
politikus andal. Sosok individu Muhammad yang identik dengan sosok pemimpin
yang adil, egaliter, toleran, humanis, serta non-diskriminatif dan hegemonik,
yang kemudian mampu membawa tatanan masyarakat sosial Arab kala itu menuju
suatu tatanan masyarakat sosial yang sejahtera dan tentram.
Tentu,
sudah saatnya bagi kita untuk mulai memahami dan memperingati Maulid Nabi
Muhammad Saw secara lebih mendalam dan fundamental, sehingga kita tidak hanya
memahami dan memperingatinya sebatas sebagai hari kelahiran sosok nabi dan
rasul terakhir yang sarat dengan serangkaian ritual-ritual sakralistik-simbolik
keislaman semata, namun menjadikannya sebagai kelahiran sosok pemimpin.
Bertaubatlah!
Allah masih senantiasa membuka pintu taubat-Nya. Semoga kita termasuk dari
golongan-Nya yang diridhoi, amin.
Rasulullah
SAW. tidak pernah gentar ketika ancaman menderanya, beliau tidak pernah takut
kepada siapapun yang mengancamnya. Beliau Pahlawan yang patut menjadi idola
bagi kita semua.
Bukan
malah mengidolakan artis-artis hollywood yang tidak meninggalkan bekas
sejarahnya untuk Agama Islam.
Padahal
pada diri Rosulullah Saw sudah ada suri tauladan yang baik, Allah berfirman
didalam suroh al-Ahzab ayat : 21
لَقَدْكَانَ
لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُوااللهَ وَالْيَوْمَ
الْاٰخِرَوَذَكَرَاللهَ كَثِيْرًا
“Sungguh,
telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan hari kiamat dan banyak mengingat Allah.
Maka
dari itu, kita sebagai umat Islam, umat yang telah digiring oleh Rasulullah
dari kebodohan menuju kebenaran, wajib bagi kita untuk berterimakasih
kepadanya. Dengan bagaimana? Dengan mengikuti setiap sunnahnya, dengan
mengikuti setiap kebiasaannya. Dengan begitu, Rasulullah akan mencintai kita.
Maka syafa’atnya pun akan kita raih ketika hari akhirat tiba. Rasulullah pun
pernah berkata: “ Barang siapa yang mencintai sunnahku maka dia termasuk
golonganku.”
Mungkin
cukup sekian ceramah dari saya, jika ada kekurangan saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan jika ada kelebihan jangan dikembalikan, saya ikhlas.
وَ
بِاللهِ تَوْفِقِ وَ الهِدَايَةِ وَالرِّضَى وَالعِنَايَةِ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمُ
وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
Casinos Near Carson City by Bus & Lyft - MapyRO
ReplyDeleteCasinos Near Carson City 대구광역 출장마사지 By Bus & Lyft Find the closest casinos to 나주 출장안마 Carson 안성 출장안마 City by 하남 출장안마 bus, taxi 강릉 출장샵 or biking.