Materi PPL




MEMETIK HIKMAH DARI ISRO’ MIKROJ
Nama  : Abdul Kadir
NIM    : 1333100

Manusia hidup dalam tiga dimensi,masa lalu,masa sekarang dan masa yg akan datang. Masa lalu katanya adalah kenangan, masa sekarang adalah kenyataan dan masa yang akan datang adalah harapan dan  impian hayalan atau cita-cita . Adalah orang yang mengambil pelajaran. Orang yang baik adalah mereka yang dapat mengambil pelajaran untuk dijadikan suatu pegangan demi melangkah menatap masa depan yang lebih baik, sehingga dapat diwujutkan  Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini. Dalam kontek inilah dalam pertemuan saat ini kita akan memperingati peristiwa Isro Wal Mikroj yaitu peristiwa masa lalu yang tidak akan lekang oleh waktu, kalau kita perhatikan hampir setiap bulan dalam islam ini mempunyai nilai-nilai sejarah, kalau kita bicara muharom maka kita ingat dengan peritiwa hijrah, kalau kita berbicara bulan romadhon maka kita diingatkan dengan Nuzulul Qur’an, kalau kita berbicara bulan Robiul Awwal maka kita akan teringat dengan peristiwa Maulid Nabi Muhammad SAW, kalau kita berbicara Bulan rajab, maka kita teringat akan peristiwa Isro, Mikro Nabi Muhammad SAW, kalau kita berbicara bulan Sawal maka kita teringat dengan  idul fitri, bila kita berbicara bulan Zul Hijjah, maka kita akan mengetahui bahwa bulan ini adalah Idul Qurban. Sebagaimana yang kita maklumi, ketika kita berada di bulan  Rajab yang mulia, tentu kita mengingat kembali peristiwa besar yang tersimpan di dalam  memori kita, yaitu peristiwa di isro mikrojkannya Nabi Muhammad SAW. Isro Mikraj merupakan peristiwa menomental dalam sejarah Islam. Dalam perisiwa ini, nabi SAW diberangkatkan dari Masjidil Harom di Mekkah ke Majidil Aq-sho di Palestina, kemudian beliau di naikkan ke sidratul muntaha hingga ke Mustawa, peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab 11 tahun setelah beliau diangkat menjadi nabi dan rasul.
Menjelang terjadinya peistiwa Isro,mikraj iu, Nabi SAW engalami beberapa cobaan yang sangat berat, sehingga tahun ini dikenal dalam sejarah Nabi sebagai ‘Amul Huzni ( tahun duka cita ), cobaan dan ujian yang dialami Nabi SAW yang melatar belakangi terjadinya peristiwa Isro, Wal Mikroj itu antara lain, ialah:
Pertama: Paman Nabi SAW Abu Thalib yang disegani dikalangan kaum Quraisy dan yang mengasuh nabi Muhammad SAW sejak kecil meninggal dunia, Abu Thalib yang sekalipun tidak menyatakan masuk Islam,tetapi ia selalu melakukan pembelaan kepada Nabi SAW, setelah beliau diangkat menjadi Nabi dan Rasul ketika terjadi serangan dari kaum Kafir Quraisy.
Kedua: Setelah Abu Thalib wafat, tidak lama kemudian istri beliau Sayyidatuna Khodijah r.a menyusul wafat.
Khodijah adalah orang yang pertama masuk Islam dikalangan wanita, dan beliau menjadi istri Nabi Muhamad SAW, dan Khodijahpun bersedia mengorankan harta bendanya demi perjuangan Nabi SAW dalam mensyiarkan Islam, dan senantiasa memberi motivasi dan menghibur rasulullah dalam menghadapi liku-liku perjuangan menegakkan risalah kenabian ( Risalah Islam ), Khodijah adalah wanita terhormat yang kaya raya dan disegani dikalangan kaum Kafir Quraisy. Dia senantiasa mendukung dan melakukan pembelaan terhadap perjuangan nabi SAW secara total, baik jiwa raga maupun hata bendanya.
Ketiga: pasca kematian abu Thalib dan Khodijah, serangan kaum kafir Quraisy semakin gencar dan dahsyat, kemudian beliau hijrah ke Thaip dengan harapan agar mendapat dukungan dari penduduk disana, karena kebetulan tiga kepala suku di Thaif masih ada hubungan kekeluargaan dengan beliau, akan tetapi harapan itu jauh dari kenyataan, justru beliau mendapat perlakuan yang tidak wajar, beliau dicaci maki dan dilempari dengan batu sehingga beliau berdarah-darah. Melihat perlakuan yang tidak wajar itu, malaikat Jibril hampir tidak dapat menahan diri ingin menghancurkan  mereka, tetapi beliau menahan malaikat Jibril.
Pada saat nabi Muhammad saw  mengalami ujian dan cobaan yang bertubi-tubi dan diselimuti duka cita yang dalam, Allah SWT menghibur beliau untuk dipersaksikan dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya, dengan diisro’ mikrojkan baik badan maupun Rohnya pada suatu malam yang khikmat dan sangat sakral,beliaua saw ditemani oleh malaikat Jibril a. s, dan peristiwa ini sebagaimana diterangkan Allah SWT dala ayat berikut ini.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
Artinya: Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Dalam isro’ Mikroj itu, Nabi SAW diperlihatkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Dengan melihat secara langsung berbagai peristiwa besar yang mengagumkan sebagai tanda-tanda kekuasan Allah dan kemaha agungan-Nya, dalam perjalanan Isro’ dan Mikroj itu jiwa Nabi SAW semakin kuat dan teguh dan keyakinan beliau semakin kokoh, segala bentuk rintangan dan hambatan yang datang menghadang perjuangan beliau belum seberapa dibandingkan dengan kekuasaan Allah SWT yang disaksikan beliau secara langsung.
Dalam peristiwa Isro’ Mikroj yang agung itu, sesungguhnya menyimpan hikmah yang besar dan sangat penting, yang dapat dipetik oleh setiap Muslim untuk menambah ketebalan imannya kepada Allah SWT. Di antara kenyataan sejarah yng ada seputar peristiwa tersebut, adalah sikap dan perilaku yang muncul saat itu, setelah beliau menceritakan peristiwa tersebut kepada para sahabat, pro kontra mengenai kebenaran kejadian itupun tak dapat dielakkan, dan ada diantara sahabat Nabi langsung keluar dari Islam dan menyatakan murtad, namun  tidak sedikit yang semakin tebal keimanannya kepada Allah swt serta semakin percaya kepada beliau .
Peristiwa Isro Mikroj tersebut sesungguhnya mengandung pelajaran moral yang sangat penting bagi kehidupan manusia,lebih-lebih di abad Modren ini. Bagi yang dapat memetiknya yakni dengan memaknai bahwa kelompok sahabat yang menyatakan murtad adalah kelompok yang memandang kejadian Isro’ Mikraj sebagai kejadian yang tidak masuk akal ( irasional ) dan tidak mungkin terjadi. Sementara kelompok sahabat yang lain menyatakan keimanannya kepada  nabi Muhammad SAW, dengan dasar, bahwa segala sesuatu bisa terjadi atas kehendak Allah SWT yang Maha Kuasa dan Maha Segalanya.
Reaksi pro kontra atas kebenaran Isro’ mikroj tidak bisa dihindari, dua kelompok manusia yang menjadi catatan sejarah tersebut ternyata masih relevan dalam konteks  kekinian. Indikasinya adalah meskipun bentuknya berbeda, tetapi nampak kecendrungan sementara umat, ada yang mempercayai hal-hal yang rasional ( masuk akal ) atau yang dapat dijangkau oleh Indra dan akal saja. Kalau tidak masuk akal, maka mereka tidak akan mempercayainya, minimal mereka tidak menaruh simpati. yaitu Perjalanan Isro’ Wal Mi’roj yang kita peringati tiap tahun.
Peristiwa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dianggap oleh orang yang tidak percaya, maka dikatakan bualan/perkataan bohong belaka, karena memang kalau dikaji dengan rasional memang mustahil perjalanan yang sangat jauh bisa ditempuh dengan sepertiga malam saja, karena bagi orang-orang yang sering melakukan perjalanan dari Mekkah ke Madinah saja memerlukan waktu yang sangat lama,  apalagi dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsho di Palestina dan dilanjutkan ke langit ke tujuh sampai ke Mustawa, Sugguh hal yang mustahil dapat terjadi. Lain halnya bagi orang yang mempercayainya, mereka beranggapan apapun kehendak Allah, kalau Allah berkehendak maka yang mustahil dapat terjadi, serta karena yang menyampaikan adalah orang yang selama ini tidak pernah berkata bohong (Al-Amiin) yang yang dapat dipercaya.
Tentu perjalanan yang dilakukan oleh junjungan kita Nabi Muhammad SAW adalah bukan  perjalanan biasa, ada yang diperoleh dari perjalanan itu. Peristwa Isro Mi’raj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, di dalamnya mengandung maksud dan hikmah yang dalam bagi ummat Islam. Banyak hikmah dan kisah diberitakan oleh Nabi SAW selama perjalanan terebut yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi ummatnya. Namun hasil yang terpenting dari pejalanan tersebut adalah perintah menunaikan sholat lima waktu sehari semalam. Suatu amal ibadah yang mempunyai nilai tertinggi sekaligus sebagai roh dari agama Islam itu sendiri. Rasulullah saw bersabda:
اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدِّيْن فَمَنْ اَقَامَهَا اَقَامَ الدِّيْن وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّيْن

Artinya: sholat adalah tiang agama, barang siapa yang menunaikannya berarti dia membangun agamanya, dan barang siapa yang meninggalkannya berarti dia telah merobohkannya (alhadits)
Perintah kewajiban shalat secara khusus di sampaikan langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Melalui proses Mikraj tanpa melalui Malaikat Jibril As, berbeda dengan kewajiban-kewajiban lain seperi kewajiban mengeluarkan zakat, puasa, dan melaksanakan ibadah Haji.
Ini nmenandakan bahwa ibadah shalat mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, ia merupakan kunci agama semua ibadah yang didalamnya mengandung nilai-nilai hikmah dan rahasia-rahasia keutamaan yang sangat dalam. Disamping itu karena adanya perintah shalat inilah maka peristiwa Isra' Mi'raj menjadi sangat penting artinya, dan selalu aktual untuk dirayakan.
Shalat dikerjakan dalam keadaan yang serba bersih. Badan, pakaian dan tempat shalat harus bersih dan suci, serta dengan hati ikhlas dan khusyuk. Kita mendekatkan diri kepada Allah Swt melalui Shalat yang isi bacaannya adalah memohon petunjuk, perlindungan pertolongan , kasih sayang dan ampunan. Ini di lakukan oleh seluruh umat muslim lima waktu dalam setiap hari sebagai pagar penahan nafsu dan syahwat.
Kemudian dalam perjalanan Mikraj, Allah menunjukan secara jelas kepada Nabi Saw segala macam siksa kubur atas perbuatan jahat dan kemaksiatan yang pernah dilakukan manusia selama hidupnya di dunia. Hal ini untuk mengingatkan kita bahwa semua bentuk kejahatan itu sebenarnya tidak akan terjadi apabila seseorang membentengi dirinya dengan shalat yang dilaksanakan.
Allah Swt berfirman :
وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَر
Artinya: Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar ( Q.S Al-Ankabut :45 )
Hadirin  yang berbahagia.
Ketahuilah, sesungguhnya dengan melaksanakan shalat berarti kita sedang berdo'a dan mendekatkan diri kepada Allah, untuk membiasakan diri berbuat baik dan terjaga dari perbuatan yang tidak di ridhai Allah. Dengan shalat seseorang akan terbiasa menjaga kebersihan dan kesucian jiwa yang sangat penting artinya untuk ketentraman hidup dan kesehatan jasmani dan rohani. Sebagaimana dalam Al qur'an disebutkan bahwa shalat mampu mnedidik manusia untuk membersihkan diri dari bibit-bibit kejahatan dan sifat-sifat tercela yang merusak kepribadiannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman, yang artinya: “Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat,an rajin mengerjakannya” ( Q.S Al-Ma’arij: 19-23 )
Peristiwa Isra Mikraj merupakan keajaiban yng luar biasa, sehingga peristiwa ini dapat menjadi ujian keimanan seseorang. Disini manusia di uji keyakinannya. Allah Swt menjadikan perisiwa itu sebagai ujian bagi umat manusia, karena didalam peristiwa-peristiwa itu terdapat keterangan-keterangan tentang alam gaib.
Terbukti sampai sekarangpun masih banyak orang yang memperbebatkan kebenaran peristiwa Isra' Mi'raj. Pro dan kontra sudah muncul sejak peristiwa itu terjadi, dan sampai kapan pun hal ini tidak akan pernah berhenti. Allah Swt berfirman:
وَمَا جَعَلْنَا الرُّؤْيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ إِلا فِتْنَةً لِلنَّاسِ
Artinya: tidaklah kami menjadikan pemandangan (Mikraj) yang telah kami tunjukkan kepadamu, melainkan akan menjadi ujian bagi manusia ( Q.S Al-Isro’ ayat 60 )
Hadirin sekalian,
Sebagai penutup khutbah, marilah kita ambil hikmah Isra' mi'raj ini, dimulai dari kandungan arti dan makna didalamnya. Isra' artinya berjalan dan sifatnya maju ke depan, dan Mi'raj artinya tangga yang artinya tangga yang sifatnya naik dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi. Dari arti tersebut mengisyaratkan kepada umat islam untuk selalu berfikiran maju, berpandangan luas dan tentu meningkatkan kedekatan hubungannya kepada Allah Swt, khususnya shalat yang merupakan oleh-oleh yang dibawa Rasulullah dari perjalanan Isra' Mi'raj.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan kita semua dapat mengambil intisari dari pristiwa ini. Amiin ya robbal ‘alamiin.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Materi PPL"

Post a Comment